Dinegara Ini Harga Rokok Rp 133.000 PerBungkus - Pemerintah
Selandia Baru sangat serius dalam menangani permasalahan rokok yang
menimbulkan banyak bahaya terhadap kesehatan baik terhadap penggunanya
maupun terhadap masyarakat yang berada disekitar pengguna rokok.
Restoran,bar, taman, kampus dan beberapa tempat lainnya sudah sejak lama
bebas terhadap rokok, sekarang pemerintah ingin mengurangi penggunaan
rokok bahkan ke level yang lebih tinggi yaitu menjadi negara yang anti
rokok namun tentu saja itu memerlukan tahapan yang panjang sebelum
tercapainya rencana tersebut.
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi penggunaan rokok
oleh warganya. Untuk mengurangi pembelian rokok, pemerintah selandia
baru menaikkan pajak terhadap tembakau sebesar 40 persen selama empat
tahun kedepan.
Dibandingkan dengan negara lain di dunia harga rokok
di negara ini sudah sangat tinggi harganya ditambah lagi dengan pajak
sebesar 40 persen maka harga rokok akan naik menjadi sekitar Rp 133.000
perbungkusnya. Dengan menaikkan harga dan beberapa batasan lainnya
negara dengan penduduk sekitar 4,4 juta ini berharap bisa bebas dari
rokok.
Bahkan dalam perencanaan sebelumnya pihak pejabat kesehatan mencanagkan
agar harga rokok dinaikkan menjadi Rp 700.000 perbungkusnya.
Namun rencana ini ditolak. beberapa negara lainnya memuji terhadap
tindakan pemerintah selandia baru yang ini mengurangi penggunaan rokok
dinegaranya. Beberapa tahun kebelakang penjualan rokok turun sangat
drastis ini mengindikasikan bahwa pengguna rokok aktif sekalipun enggan
untuk membeli rokok dengan harga yang tinggi sekali.
Salah seorang yang sudah kecanduan rokok berucap ini merupakan tindakan
yang mengerikan karena bagi orang yang berpenghasilan rendah akan
terdorong untuk melakukan tindakan kriminal untuk dapat membeli rokok,
seharusnya pemerintah memberikan jalan lebih lagi untuk orang yang ingin
menghentikan kecanduan terhadap rokoknya.
Permasalahan lainnya adalah orang akan beralih kepada pasar gelap untuk
meyelundupkan rokok agar mendapatkan harga yang murah. | viva.co.id
No comments:
Post a Comment