Priya Goswami, nama mahasiwi tersebut, menuturkan bagaiman FGM menyiksa kehidupan wanita di India, terutama dalam kehidupan seksual, seperti yang ditulis Health.india.com.
Menurutnya, praktek FGM telah ada di tengah masyarakat India sejak lama. Ini adalah mitos jika seorang wanita wajib melakukan sunat. FGM banyak dilakukan karena saat itu masyarakat didominasi oleh pedagang, sehingga mereka banyak berpergian. Cara ini dianggap mengendalikan dorongan seksual perempuan terhadap pria. Dengan begitu mereka akan dapat menjaga kehormatan dan terhindar dari perselingkuhan.
Priya menemukan seorang wanita di Mumbai yang biasa melakukan FGM. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu, menjelaskan untuk gadis kecil usia anak-anak, hanya ujung klitoris yang akan dipotong atau dihilangkan. Tapi untuk wanita dewasa, seluruh klitoris akan dihilangkan.
FGM bisanya dilakukan ketika usia anak-anak, empat tahun, dan masa pubertas. Umumnya, teknik ini dilakukan tanpa pembiusan. FGM dapat dilakukan di rumah sakit atau tukang sunat tradisional dengan menggunakan silet, pisau atau gunting.(*)
Sumber: http://life.viva.co.id/news/read/437801-asal-mula-mutilasi-genital-wanita-terjadi-di-india
sumber:http://www.beritaonline.web.id/2013/08/tradisi-sunat-wanita-di-india-gunakan-silet-atau-pisau-tanpa-pembiusan.html
No comments:
Post a Comment