Syaikh Abdullh Syyid Abdurrahman ar-Rifa’i menceritakan:
Tabloid Anshari Expres yang terbit setiap Ahad di Hindia menyebutkan
bahwa ada sekelompok orang-orang Hindustan yang sangat fanatik, yang
sudah sekian lama ingin menyerang Islam, mereka merobohkan sebuah Masjid
Barbari pada tanggal 6 December 1992. Tabloid itu mengabarkan bahwa
kurang lebih 40 orang Hindustan yang bersekongkol merobohkan masjid itu
langsung buta, yang para dokter sudah angkat tangan, tidak mampu
menyembuhkan
kebutaan mereka itu. Orang-orang yang mendapat musibah buta
mata maupun yang lainnya, yang ikut serta dalam usaha merobohkan Masjid
Barbari itu sekarang hidup dalam
kesengsaraan. Mereka mendapat bantuan
dari perserikatan
kelompok Hindustan.
Ada salah seorang ikhwan yang saya temui
ketika saya melakukan
penyelidikan dalam peristiwa mengenaskan itu, dia berkata, “Seluruh
warga yang ikut serta dalam perbuatan yang sangat gegabah itu
(merobohkan masjid) ditimpa
kebutaan atau lumpuh badan.”