Tim arkeolog asal
Inggris menemukan sebuah kompleks kuno yang mereka klaim sebagai wilayah
paling potensial sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Kompleks yang diperkirakan berusia 4.000 tahun lalu
itu terletak di dekat Kota zaman Sumerio Kuno bernama Ur di Irak, yang
menurut Alkitab dinyatakan sebagai rumah Nabi Ibrahim.
Penggalian
kamar-kamar pada bangunan tempo dulu itu digali berdasarkan teknologi
modern dan pencitraan satelit. Ruang itu diyakini sebagai kompleks
pemerintahan di kota paling awal dunia.
"Itu tampak seperti
bangunan untuk kepentingan umum. Ini mungkin gedung administrasi yang
menjadi pusat untuk mengendalikan Kota Ur," ujar Profesor Stuart
Campbell dari Universitas Manchester Inggris, seperti dikutip dari Christian Science Monitor, Rabu (5/2/2014).
Campbell
yang menjadi pemimpin tim arkeolog bersama Jane Moon menjelaskan,
kompleks yang sedang mereka gali diperkirakan berukuran sebesar lapangan
bola atau sekitar 80 meter persegi. Menurut dia, ukuran dan usia
kompleks sangat langka dari pernah yang ia temukan.
Jane
menyatakan, berdasarkan foto-foto satelit, dia dan ilmuwan lain melihat
adanya bangunan penting nan besar di situs tersebut.
"Dugaan saya,
penemuan penting tersebut merupakan bangunan besar. Kami punya petunjuk
berupa foto-foto satelit. Kami merasa beruntung memiliki foto itu. Saat
saya bekerja di sini sebelum tahun 70-an dan tahun 80-an, tak ada
foto-foto satelit. Sehingga kami punya ide untuk yang kami temukan di
sini. Ini hal besar dan pasti merupakan bangunan publik," papar Jane
dalam lansiran Al-Arabiya.
Jane mengatakan, dia dan
arkeolog lain saat ini tengah mempelajari bagaimana bangunan tersebut
digunakan pada ribuan tahun lalu. Dia mengaku sangat tertarik untuk
menggali situs tersebut.
"Ini sangat menarik meski bangunan
tersebut telah digali pada masa lalu. Namun ini sudah lama sekali dan
tidak digali menggunakan teknik modern. Dan ini yang menurutku menarik,
dan kita mulai mengungkap ini sedikit demi sedikit. Dan kami baru mulai
memahami tampaknya seperti apa dan berikutnya ingin kita lakukan adalah
memahami cara kerjanya," jelasnya.
Tim arkeolog dari Universitas
Manchester itu menduga ukuran kompleks tersebut sekitar 80 meter
persegi. Dugaan sementara, kompleks itu diperkirakan sudah ada sekitar
2.000 tahun sebelum masehi.
Pekerjaan penggalian Jane, Profesor
Campbell, dan ilmuwan lain di Tell Khaiber dilakukan di lokasi yang
terletak sekitar 40 kilometer dari reruntuhan Ziggurat Ur telah dimulai
sejak April 2013.
Dalam upaya menggali bukti tempat kelahiran Nabi
Ibrahim, tim arkeolog juga bakal menganalisa tanaman dan bangkai hewan
yang ditemukan di kompleks tersebut demi membantu rekonstruksi terkait
kondisi lingkungan dan ekonomi di wilayah itu sekitar 4.000 tahun lalu.
"Kami
menggali tempat yang ditengarai eksis pada awal milenium kedua sebelum
masehi, mungkin dalam kisaran tahun 1900 dan 1750 Sebelum Masehi. Tapi
kami tahu lokasi ini sudah diduduki sebelum itu. Kita memiliki sedikit
tembikar yang memberitahu kita bahwa ada pendudukan setidaknya 1.000
tahun sebelumnya dan mungkin beberapa ribu tahun sebelumnya," ujar Jane.
Tim
Jane merupakan yang kali pertama melakukan penggalian di Irak Selatan
sejak tahun 1980-an. Dengan sering terjadinya kerusuhan di wilayah
tersebut menunjukkan bahwa banyak situs penting untuk warisan budaya
Irak, yang tak tersentuh.
Jane berharap penggalian mereka bisa
menarik perhatian internasional lebih luas. "Orang-orang mengira tempat
ini berbahaya buat kami, tapi faktanya kami baik-baik saja di sini. Kami
juga ingin membantu hubungan arkeolog Irak dengan masyarakat
internasional yang terputus," ujarnya.
Para arkeolog dalam tim
Jane yakin penelitian mereka bisa memberikan pencerahan soal pemahaman
modern tentang kota negeri pertama. Kota Ur dahulu dikenal sebagai
sebuah pusat komersial yang ditemukan pada tahun 1920-an dan 1930-an.
(Riz)
http://news.liputan6.com/read/818081/arkeolog-klaim-temukan-tempat-kelahiran-nabi-ibrahim
No comments:
Post a Comment